5 pasang yg tak mungkin terpisah
sihat pasangnya sakit
lapang pasangnya sempit
kaya pasangnya miskin
muda pasangnya tua
hidup pasangnya mati
tak kenal maka ta'aruf, :)
tak kenal mati, masakan kita tahu bagaimana tuk hayatinya,
tak kenal mati, masakan kita tahu bagaimana tuk refleksi diri tika jatuh sakit,
tak kenal mati, bagaimana kita mahu persiap diri,
tak kenal mati, maka kita juga tak kenal diri sendiri mungkin,
Allah.
setakat melihat kuburan, belum tentu terdetik betapa bagaimana hidupnya ruh jasadi didalamnya,
tanpa ilmu, mungkin kuburan hanya tampak sebagai tanah cuma,
tempat mereka yang pergi setelah meninggalkan duniawi,
lalu bagaimana kita ingin mendekati mati, jika persiapan tidak mencukupi,
oleh itu,
berta'aruflah,
berkenal-kenallah dengan mati,
tuntutlah ilmu, walau bagaimanapun jua caranya yg kamu pingin,
buku kah, guru kah, facebook kah,
facebook pun boleh, syaratnya, ikutilah page-page Islami,
yang membawa kita dekat sekali dengan Ilmu,
bukan hanya perbualan kosong semata yg kita ingini kan,
dengan ilmu, kita tahu,
dengan ilmu, kita kenal
pabila ada ilmu, kita juga perlu punya amal,
al ilmu bila 'amalin kasy syajar bilas samarilmu tanpa amal ibarat pohon tidak berbuahmaksudnya apa?
maksudnya, ilmu tanpa amal, tiada gunanya,
apa guna punya ilmu, tapi act macam dungu,ops,
kenapa begitu? kerna, dia punya ilmu, tapi tidak diaplikasikan,
maka, kelihatan seakan sama dengan orang yg tidak punya ilmu.
oleh itu, bila punya ilmu, kita juga perlu punya amal,
mungkin berat utk buat sekali gus ya,
jika begitu, buatlah satu persatu,
sehari selembar benang, lama-lama menjadi kain ;)
bagaimana untuk beramal dengan ilmu kematian?
mati kah? oh bukan, tentu sekali bukan,
itu Allah yg tentukan, sejak azali lagi,
kullu nafsin dzaa iqatul mautsetiap yang hidup pasti merasai mati
tapi awas, bukan diri kita yang tentukan bila kita kan mati,
lalu bagaimana tuk beramal dengan ilmu kematian?
dengan bermuhasabah diri,
menggunakan segala ilmu kematian yg kita punya,
tuk refleksi diri,
sebagai contoh,
mereka yg sudah sampai ajalnya itu,
malaikat akan menarik ruh nya berperingkat,
sekumpulan malaikat menarik ruh insan tersebut dari kaki ke paras lutut, lalu pergi,
sekumpulan lagi malaikat hadir menarik ruh dari paras lutut ke pinggang, dan pergi lagi,
sekumpulan malaikat lagi tampil, menarik ruh dari pinggang ke paras dada, dan berlalu pergi,
sekumpulan lagi malaikat hadir dengan izin Allah, menarik ruh dari paras dada ke kerongkong, tika ini, insan tersebut dikatakan dalam keadaan nazak,
dan kemudian proses menarik ruh keluar daripada jasad berlaku dengan izin Allah, bagaimana jua caranya, tergantung kepada Rahmat Kasih Ilahi kepada insani tersebut.
tika ruh ditarik dari kaki ke lutut,
tika itu, bahagian kaki insan tersebut sudah mula menyejuk,
nah, disini boleh kita jadikan refleksi diri,
pabila punya ilmu tentang mati, setiap kali kaki terasa sejuk,
insya Allah, ia mengingatkan kita tentang mati,
lalu itulah refleksi itulah muhasabah diri, insya Allah,
kita kan jadi terfikir, jika benar, waktunya telah tiba,
adakah diri kita telah cukup bersedia?
cukupkah amal menjadi bekal?
bagaimana tuk buang serta hapus dosa yg menggunung tinggi,
Allah..
Allah..
Allah..
namun, jgn hanya tunggu kaki sejuk baru refleksi kematian ;) itu hanya sebagai contoh,
jika kita tidak tahu apa itu kematian, bagaimana yang dikatakan sebagai kematian,
bagaimana menghadapinya, sebelum, ketika, dan selepas,
adakah mungkin kita kan terfikir tentangnya?
sedangkan, tak kenal maka tak cinta,
tak kenal maka, ta'aruf~ :)
berkenal-kenallah dengan kematian,
banyak manfaatnya, insya Allah.
saya juga masih bertatih,
sama-samalah kita refleksi diri,
kerna yang pergi tak kan mungkin kembali.
hargailah 'sekarang', kerna sekarang tak mungkin kan terulang,
pabila ia berlalu pergi, ia kan menjadi 'semalam' bukan lagi 'sekarang'.
cukuplah procrastination
majulah diri untuk ukhrawi,
lillahita'ala,
ameen.
till then,
wassalam,
mohon ampun andai ada yang tersalah,
tunjukkanlah, moga dapat saya perbetul,
syukran jazilan. ^_^
-end-
No comments:
Post a Comment